Pada
tanggal 24 November 1971, seorang pria kurus berambut gelap membayar
$20 di bandara Portland, Oregon, untuk membeli tiket satu arah ke
Washington. Dengan jas berwarna gelap, dasi yang dijepit, kaca mata
hitam dan penampilan yang sopan, tidak ada yang menyangka bahwa pria ini
akan melakukan satu kejahatan yang paling misterius dalam sejarah
FBI.
Pria itu bernama Dan Cooper. Ia berjalan dengan santai memasuki pesawat Boeing 727
miliki maskapai Northwest Airlines dan duduk di kursi 18C. Beberapa
menit setelah pesawat take off, Cooper memanggil pramugari bernama
Florence Schaffner yang sedang duduk di dekatnya dan menyerahkan
sebuah catatan kecil yang terlipat.
Ms
Schaffner mengira Cooper hanya pria iseng lainnya yang berusaha
memberikan nomor teleponnya. Jadi ia menerima catatan tersebut dan
langsung menyimpannya ke saku tanpa melihat isinya.
"Nona, sebaiknya engkau membaca isi catatan itu. Aku membawa bom." Bisik Cooper kepada Ms Schaffner. http://anehdidunia.blogspot.com
Ms Schaffner tidak mempercayai Cooper begitu saja. Tapi ia segera membuka catatan itu dan membaca tulisan yang tertera disitu. "Aku membawa bom di dalam koperku. Aku akan menggunakannya jika dibutuhkan. Pesawat ini telah dibajak."
Dalam
catatan Cooper juga tertulis kalau ia menginginkan uang sebanyak
$200.000 dalam pecahan $20 dan dua parasut utama beserta dua parasut
cadangannya dikirim ke pesawat ketika mendarat di bandara
Seattle-Tacoma, Washington.
Pilot
William Scott yang menerima catatan itu dari Ms Schaffner kemudian
segera menghubungi pusat pengendali udara di Seattle yang kemudian
segera meneruskan pesan itu ke polisi dan FBI. FBI lalu meminta para kru
pesawat menuruti keinginan sang pembajak hingga apa yang
diinginkannya tersedia.
Sementara itu Cooper duduk dengan tenang di dalam pesawat sambil menikmati Bourbon dan Soda.
Pada
pukul 17:24, kru pesawat diberitahu bahwa permintaan Cooper telah
dipenuhi. Ketika pesawat mendarat di bandara Seattle-Tacoma, Cooper
segera memerintahkan pilot Scott untuk memarkir pesawat di tempat sepi
di bandara dan mematikan semua lampu.
Seorang
kru pesawat kemudian diperintahkan untuk mengambil uang beserta
parasut dari tangan FBI. Setelah uang dan parasut sampai ke tangan
Cooper, seluruh 36 penumpang dan pramugari Schaffner dilepaskan. Hanya
empat orang kru pesawat yang sekarang ada bersamanya.
Hingga saat itu, para petugas FBI masih tidak mengerti mengapa Cooper meminta parasut.
Pada
pukul 19:40, ketika pesawat telah diiisi kembali dengan bahan bakar,
Cooper memerintahkan pilot untuk menerbangkan pesawat menuju bandara
Reno. Disana pesawat kembali diisi dengan bahan bakar.
Lalu
Cooper memerintahkan pilot untuk menerbangkan pesawat ke Mexico
dengan kecepatan 170 knots dengan ketinggian dibawah 10.000 kaki. Pada
saat itu juga otoritas terkait telah memerintahkan dua pesawat tempur
mengikuti pesawat yang dibajak.
Dan di atas pesawat dalam perjalanan menuju Mexico inilah legenda Cooper dimulai.
Tidak
lama setelah take off, Cooper menyuruh semua kru untuk masuk ke
kokpit pesawat sedangkan ia mengikat parasut ke tubuhnya dan berjalan
menuju buritan pesawat.
Di
dalam kokpit, para kru melihat lampu indikator menyala dan tekanan
udara berubah dengan drastis. Tepat pada pukul 20:13, mereka merasakan
pintu di buritan pesawat bersuara dengan keras. Seseorang sepertinya
telah membukanya !
Pilot Scott lalu berteriak lewat mikrofon,"Apakah engkau membutuhkan sesuatu ?"
"Tidak !" Kata Cooper.
Itu adalah kata terakhirnya yang didengar oleh para kru.
Cuaca di luar pesawat saat itu hujan lebat.
Dua jam setelah peristiwa itu, pesawat itu mendarat kembali di bandara Reno dengan kondisi pintu buritan terbuka.
Para
agen FBI dan polisi lokal segera mengepung dan menyerbu masuk serta
memeriksa semua sudut pesawat. Mereka menemukan sisa dua parasut,
puntung rokok, sepotong dasi hitam dengan penjepitnya. Mereka tidak
menemukan Cooper, koper berisi uang dan dua parasut lainnya. http://anehdidunia.blogspot.com
Para
agen FBI berkesimpulan bahwa Cooper telah terjun dari pesawat. Namun
para pilot pesawat tempur yang mengikuti pesawat itu mengaku tidak
melihat adanya seseorang yang terjun dari pintu buritan. Tapi mereka
juga mengakui bahwa cuaca yang gelap dan hujan lebat mungkin telah
membuat pandangan mereka menjadi terbatas.
Pencarian
terhadap Cooper terus dilakukan pada tahun 1971 hingga tahun 1972.
Namun usaha itu sia-sia. Cooper menghilang seperti ditelan bumi.
Lalu
FBI mulai memfokuskan perhatiannya pada uang tebusan. Pecahan $20
yang diberikan kepada Cooper adalah uang yang dicetak pada tahun 1969
dengan nomor seri berawalan "L". FBI mengirim peringatan mengenai ini
kepada seluruh institusi keuangan di Amerika. Namun usaha ini juga
sia-sia. Ini mengindikasikan uang itu mungkin belum masuk ke pasaran.
Pada
tahun 1978, tujuh tahun setelah Cooper menghilang, seorang pemburu
menemukan sebuah plakat yang berisi instruksi bagaimana menurunkan pintu
buritan pesawat Boeing 727 di lokasi yang berjarak hanya beberapa
menit penerbangan dari lokasi pendaratan Cooper.
Lalu,
pada tahun 1980, Jejak yang mulai mendingin kembali menghangat
setelah seorang anak laki-laki bernama Brian Ingram menemukan uang
sejumlah $5.880 dalam bentuk pecahan $20 yang telah hancur di sungai
Columbia. FBI menemukan nomor seri uang tersebut sama dengan yang
telah diserahkan ke Cooper.
Apakah ini berarti Cooper tenggelam di sungai Columbia ? ataukah seikat uang itu hanya terlepas dari ransel Cooper ?
Pertanyaan-pertanyaan ini sepertinya tidak pernah mendapat jawaban yang pasti.
Menurut
hasil profiling FBI, Cooper mungkin adalah seseorang yang mengenal
wilayah Seattle dengan baik, pernah berdinas di angkatan udara dan
memiliki pengalaman dalam hal terjun payung.
Pada
tanggal 31 Desember 2007, 36 tahun setelah pembajakan yang terkenal
itu, FBI kembali merilis sketsa wajah Cooper, kali ini disertai dengan
gambaran apabila ia bertambah tua. Dalam press release, FBI juga
mengatakan bahwa mereka percaya Cooper tidak berhasil selamat dalam
penerjunan itu, tapi mereka tetap ingin mengetahui identitasnya.
Fakta bahwa FBI merilis
kembali sketsa wajah Cooper setelah 36 tahun menunjukkan bahwa mereka
tidak mau menyerah untuk membongkar kasus ini.
Keterangan resmi dari FBI baru-baru ini menemukan bahwa nama Dan Cooper ternyata berasal dari sebuah karakter komik terbitan Perancis tahun 1960. Jadi nama Cooper mungkin memang bukan nama asli.
Dalam perjalanan penyelidikan
kasus ini, FBI menyusun daftar tersangka yang mencapai hingga 1.000
orang. Dari 1.000 tersangka tersebut, ada tiga orang yang mungkin
paling menarik perhatian. Yaitu Richard McCoy Jr, Duane L Weber dan
Kenneth P Christiansen.
Tidak berapa lama setelah
kasus Cooper, pada tanggal 7 April 1972, seorang pria bernama Richard
McCoy Jr naik ke pesawat milik maskapai United Airlines di Denver dan
menyerahkan catatan kepada pramugari yang berisi permintaan uang
sejumlah $500.000 beserta empat parasut. Luar biasanya, Ia berhasil
lolos dengan cara yang sama seperti Cooper, terjun dari pintu buritan
pesawat.
McCoy
berhasil ditangkap dua hari kemudian setelah seorang temannya
melaporkannya dan ia dihukum penjara selama 45 tahun. Pada Agustus 1974,
McCoy ditembak mati setelah mencoba melarikan diri dari penjara.
Setelah peristiwa McCoy,
mantan agen FBI bernama Russel Calame menerbitkan sebuah buku yang
menyatakan bahwa DB Cooper dan McCoy adalah pria yang sama. Dalam buku
itu disebutkan bahwa metode yang digunakan oleh McCoy sama persis
dengan Cooper.
Namun teori ini dibantah
karena bisa saja McCoy hanya meniru apa yang dilakukan oleh Cooper.
Lagipula wajahnya tidak sesuai dengan deskripsi para saksi.
Lalu pada tahun 2000, sebuah
artikel di US News menyebutkan bahwa seorang janda bernama Jo Weber
mengaku bahwa sesaat sebelum meninggal, suaminya Duane L Weber mengaku
bahwa ia adalah Dan Cooper. Jo yang curiga lalu menyelidiki latar
belakangnya dan menemukan kesamaan-kesamaan yang menakjubkan dengan
Cooper. Selain itu Duane pernah mengakui kalau cedera lutut yang
dimilikinya adalah akibat terjun dari pesawat.
Jo
bercerita bahwa pada tahun 1979 ketika sedang berkunjung ke sungai
Columbia, Duane berjalan di tepi sungai sendirian seperti sedang
mengenang sesuatu. Lalu Jo juga menemukan tulisan tangan Cooper yang
diberikan pada Ms Schaffer persis dengan tulisan tangan suaminya.
Ia lalu menceritakan hasil
penemuannya kepada mantan kepala FBI bernama Himmelsbach yang
menyelidiki kasus Cooper. Himmelsbach setuju kalau kedua orang itu
memiliki banyak kesamaan. Namun penyelidikan terhadap Duane Weber
dihentikan karena FBI menemukan bahwa DNA dan sidik jari Duane tidak
sama dengan sidik jari yang ditemukan di pesawat.
Pada 29 Oktober 2007, New York
Magazine merilis sebuah artikel yang menyebutkan bahwa seorang pria
bernama Kenneth P Christiansen telah diidentifikasi sebagai DB Cooper
oleh sebuah biro penyelidik swasta. Artikel ini juga menyebut bahwa
Kenneth adalah mantan penerjun payung militer, mantan karyawan
penerbangan, tinggal di Washington dekat dengan lokasi pembajakan dan
kenal dengan karakteristik wilayah lokal dengan baik. Yang paling
mencurigakan adalah ia membeli sebuah properti satu tahun setelah
pembajakan. Ia juga suka minum bourbon dan merokok. Dan yang pasti,
wajahnya sangat mirip dengan sketsa wajah Cooper. Namun FBI kemudian
menolak teori ini karena tinggi badan, berat badan dan warna matanya
tidak sesuai dengan deskripsi para saksi.
Ini perbandingan foto Kenneth
Christiansen dengan DB Cooper. Lihat persamaan yang menakjubkan
diantara kedua wajah ini, terutama hidung, rambut, dahi dan telinga.
Setelah McCoy, Weber dan
Christiansen tidak lagi mendapat perhatian, Pada tahun 2008, seorang
pengacara dari Washington bernama Galen Cook muncul dengan teori yang
luar biasa. Menurutnya DB Cooper adalah seorang pria dari San Diego
bernama William Pratt Gosset.
Cook percaya bahwa uang
tebusan yang diambil Cooper tersimpan di safe deposit Box di Vancouver
atas nama William Gosset yang meninggal tahun 2003. Pengacara itu
juga menyebut bahwa sketsa yang dirilis oleh FBI sesuai dengan wajah
William Gosset.
Menurut
Cook, Gosset pernah mengatakan kepada tiga anaknya bahwa ia adalah DB
Cooper sambil menunjukkan sebuah kunci safe deposit box. Gosset juga
pernah mengaku kepada seorang pensiunan hakim di Salt Lake City bahwa
ia adalah DB Cooper.
Hakim itu ingat saat ketika Gosset bercerita kepadanya :
"Pada tahun 1977, Gosset berjalan masuk ke kantorku dan menutup pintunya. Ia mengatakan bahwa ia mungkin sedang berada dalam kesulitan karena telah membajak sebuah pesawat dari Portland ke Seattle beberapa tahun yang lalu dan tanpa sengaja telah meninggalkan sidik jarinya di situ. Ia mengatakan bahwa ia adalah DB Cooper. Aku segera mengatakan kepadanya untuk menutup mulut dan jangan melakukan sesuatu yang bodoh dan tidak lagi menyinggung masalah itu."
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari FBI mengenai William Gosset.
Sampai sekarang, memang Cooper
masih belum ditemukan. Entahkah masih hidup atau sudah meninggal.
Tapi peristiwa Cooper paling tidak telah merevolusi industri
penerbangan di Amerika. Alat pendeteksi logam ditambahkan di banyak
bandara. Beberapa peraturan baru ditambahkan. Bahkan satu tahun
setelah peristiwa Cooper, semua pesawat Boeing 727 diwajibkan memasang
alat yang disebut "Cooper Vane" yang bisa mencegah pintu buritan
dibuka selama penerbangan.
Dalam statusnya sebagai pelaku
kejahatan yang misterius, boleh dibilang DB Cooper telah mencapai
status sama seperti yang dimiliki oleh Jack The Ripper. Namun luar
biasanya adalah, tidak ada yang pernah melihat wajah Jack the Ripper
sehingga sangat wajar jika ia tidak pernah tertangkap. Soal Cooper,
sekitar 40 orang menyaksikan wajahnya di dalam pesawat, namun tetap
saja FBI gagal menangkapnya. Inilah yang membuat ia menjadi legenda
yang luar biasa.
Kasus Cooper yang juga diberi kode "Norjak" sampai sekarang adalah satu-satunya kejahatan pembajakan pesawat yang tidak berhasil dipecahkan oleh FBI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar