Ilmu
Pengasihan ‘Wijaya Kusuma’ sebenarnya milik para raja dan petinggi
pejabat dizaman kerajaan nusantara dahulu. Ajian ini diamalkan oleh Raja
dan Pejabat yang menjalani kehidupan ‘Poligami’ dengan memperistri
beberapa orang wanita sekaligus untuk dijadikan dijadikan selir.
Orang yang menguasai ilmu ini akan memiliki kemampuan untuk menaklukan hati dan mengakurkan para wanita yang dijadikan isteri & selir sehingga mampu membina keluarga yang harmonis, tenteram dan minim konflik.
Anda bisa menguasai ilmu ini namun anda harus memiliki kemampuan lahir bathin, moril dan cukup materi untuk dapat membahagiakan isteri-isteri anda.
Berikut ini Bacaan do’a, matra – rapalan dan amalan lelaku untuk dapat menguasai Ajian Wijaya Kusumo tersebut :
1). Melaksanakan Puasa Mutih 7 hari – 7 malam
2). Melaksanakan Tapa pati Geni selama 2 malam
3). Melaksanakan Tapa Ngebleng selama 2 hari – 2 malam
4). Membaca Mantra Rapalan Ajian Wijaya Kusumo (dibaca sebanyak 3x sambil menahan nafas), bila sudah membaca matra ini langsung pandangi orang yang anda inginkan, usahakan sampai betemu mata / beradu pandangan mata.
Orang yang menguasai ilmu ini akan memiliki kemampuan untuk menaklukan hati dan mengakurkan para wanita yang dijadikan isteri & selir sehingga mampu membina keluarga yang harmonis, tenteram dan minim konflik.
Anda bisa menguasai ilmu ini namun anda harus memiliki kemampuan lahir bathin, moril dan cukup materi untuk dapat membahagiakan isteri-isteri anda.
Berikut ini Bacaan do’a, matra – rapalan dan amalan lelaku untuk dapat menguasai Ajian Wijaya Kusumo tersebut :
1). Melaksanakan Puasa Mutih 7 hari – 7 malam
2). Melaksanakan Tapa pati Geni selama 2 malam
3). Melaksanakan Tapa Ngebleng selama 2 hari – 2 malam
4). Membaca Mantra Rapalan Ajian Wijaya Kusumo (dibaca sebanyak 3x sambil menahan nafas), bila sudah membaca matra ini langsung pandangi orang yang anda inginkan, usahakan sampai betemu mata / beradu pandangan mata.
Bismillahirrohmanirrohiim, Shalalahu ‘alaihi Wassalam, Ajiku Aji Wijaya Kusuma Sajodho manggon Ing mripat Mripat Kiwo lan Mripat Tengen ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar